Friday, December 19, 2008

Proses Pengolahan Bijih Bauksit

Bijih bauksit merupakan mineral oksida yang sumber utamanya adalah:
1. Al2O3.3H2O, Gibbsit yang sifatnya mudah larut
2. Al2O3.3H2O, Bohmit yang sifarnya susah larut dan Diaspore yang tidak larut.

Berdasarkan data yang ada:


Sumber lain dari bijih bauksit:
Nephelin : (Na,K)2O.Al2O3.SiO2
Alunit : K2SO4.Al2(SO4)3.4Al(OH)3
Kaolin & Clay : Al2O3.2SiO2.2H2O

Cara-cara Leaching:

a. Cara Asam (H2SO4)

Hanya dilakukan untuk pembuatan Al2(SO4)3 untuk proses pengolahan air minum dan pabrik kertas.
· Reaksi dapat dipercepat dengan menaikkan temperatur sampai 180 C (Autoclaving)
· KalsinasiCocok untuk lowgrade Al2O3 tetapi high SiO2 yang tidak cocok dikerjakan dengan cara basa.
· Hasil Basic-Al-Sulfat dikalsinansi menjadi Al2O3, kelemahan cara ini adalah Fe2O3 ikut larut.

b. Cara Sintering dengan Na2CO3 (Deville-Pechiney)

Sintering dilakukan dalam Rotary Kiln 1000 C selama 2-4 jam, cocok untuk bijih dengan high Fe2O3 dan SiO2.

Reaksi-reaksi:

Al2O3 + Na2CO3 = NaAlO2 + CO2(g)
Fe2O3 + Na2CO3 = Na2O∙Fe2O3 + CO2(g)
TiO2 + Na2CO3 = Na2O∙TiO2 + CO2(g)
SiO2 + Na2CO3 = Na2O∙SiO2 + CO2(g)

c. Cara Basa (NaOH), Proses Bayers (Th 1888)

Ada 2 macam produk alumina yang bisa dihasilkan yaitu Smelter Grade Alumina (SGA) dan Chemical Grade Alumina (CGA). 90% pengolahan bijih bauksit di dunia ini dilakukan untuk menghasilkan Smelter Grade Alumina yang bisa dilanjutkan untuk menghasilkan Al murni. Berikut block diagram pengolahan bauksit melalui proses SGA:

Gambar 1. Block Diagram Pengolahan Bauksit

Reaksi Pelindian:
· Mineral Bijih:

Al2O3∙3H2O + 2 NaOH = Na2O∙Al2O3 + 4 H2O (T =140 C, P= 60 psi)

· Impurities:

SiO2 + 2 NaOH = Na2O∙SiO2 + H2O (Silika yang bereaksi adalah silika reaktif)
2(Na2O∙SiO2) + Na2O∙Al2O3+2H2O = Na2O∙Al2O3∙SiO2 (Tidak larut) + 4 NaOH

Dalam proses ini dibatasi jumlah silika reaktifnya karena sangat mengganggu dengan menghasilkan doubel Na-Al-Silikat yang mempunyai sifat tidak larut. Fe2O3 dan TiO2 tidak bereaksi dengan NaOH dan tetap dalam residu (Red Mud), sedangkan V2O5, Cr2O3, Ga2O3 larut sebagai by product.

Reaksi Presipitasi:
Dilakukan dengan memanfaatkan hidrolisa karena pendinginan T=60-65 C sampai 38-43 C, t = 100 jam

Na2O3∙3H2O + 4 H2o = Al2O3∙3H2O(s) + 2 NaOH

Kalsinasi:

Al2O3∙3H2O = Al2O3(pure) + 3 H2O(g) (T=1200 C)

3 comments:

Anonymous said...

Mohom maaf saudaraku, sy punya biji bauksit Dan saya pingin meningkatkan nilai provit Dan memberdayakan masyarakat agar mereka bisa kerja, kami ingin mengolah biji tersebut menjadi alumunium,kami mohon bantuannya dengan siapa saya bisa kordinasi , kami mohon bantuanya,
Untuk menhubungi saya ke langsung .
081270859111 atau 081808911811
Trimakasih atas bantuannya.

Unknown said...

Anda bisa merubah bauksit atau bagaimana...?

Andik Yudiarto, S.T., M.T. said...

Saudara Parox Turbar, Saat ini banyak pengusaha UKM berusaha menjual tanah & air -->Bijih Bauksit. Hal itu bisa dipahami utk bisa mendapatkan dana instant sesaat. Namun tidak memberikan nilai tambah lebih bagi generasi penerus. Dan sayangnya, teknologi pengolahan juga mahal sehingga butuh kapital besar. Nilai ekonomis bauksit saat ini adalah produksi 300 ribu ton Al2O3, butuh biaya Rp. 3-4 Trilyun.